Metode Field Trip (karya wisata)
Pengertian Metode Field Trip (karya wisata)
Metode Field Trip (karya wisata) |
Metode field trip atau karya
wisata merupakan metode pembelajaran yang menyenangkan, di mana siswa
diharuskan belajar di luar kelas atau outdoor. Bukan sekedar keluar kelas lalu
belajar, namun dalam field trip siswa
diajak untuk melihat dan mengamati objek yang dipelajari secara langsung. Wang
dan Carlson (2011) mengemukakan bahwa “A
field trip is a common strategy used by educators
to bring out-of-scool learning experrience into schools”. Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa field trip adalah suatu strategi umum
yang digunakan oleh pendidik untuk membawa pengalaman belajar yang ada di luar
sekolah ke dalam sekolah. Rusyan dalam Abimanyu (2008: 7.6) menambahkan bahwa
walaupun karya wisata banyak unsur nonakademisnya, tetapi tujuan pendidikan
dapat pula tercapai terutama mengenai wawasan dan pengalaman tentang dunia luar
seperti tempat yang memiliki situs bersejarah, musium, peternakan atau
pertanian (agro wisata) dan sebagainya. Tempat pelaksanaan field trip tidak harus tempat yang jauh,
ketika tempat tersebut memiliki objek dan
sumber informasi yang lengkap terkait materi pelajaran, tempat tersebut
dapat digunakan sebagai field trip.
Field trip bukan sekedar kegiatan rekreasi semata, melainkan belajar dengan melihat objek secara langsung
untuk mempertegas gambaran yang didapat siswa ketika di kelas. Batic (2011: 79)
menjelaskan bahwa “Education field trip
enable pupils to gain new experience and
make them more aware of the world in which they live”. Penjelasan tersebut
mengandung arti bahwa field trip dalam bidang pendidikan memungkinkan para
siswa untuk memperoleh pengalaman baru dan membuat mereka lebih sadar akan
dunia di mana mereka hidup. Pelaksanaan field
trip memberikan pengalaman unik pada siswa dengan menampilkan meteri
pelajaran secara nyata. Field trip
menuntut guru untuk dapat merancang kegiatan pembelajaran secara jelas dan
menyenangkan. Anitah (2009: 5.30) supaya field
trip berjalan dengan optimal, guru harus memiliki kemampuan sebagai
berikut:
- Mampu mengidentifikasi objek karya wisata yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. - Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa.
- Mampu mempersiapkan bahan dan alat dalam karya wisata.
- Mampu mengontrol, memfasilitasi dan membimbing aktivitas siswa selama
kegiatan. - Mampu menilai karya wisata.
Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Field Trip (karya wisata)
Metode Field Trip (karya wisata) |
Ada beberapa langkah-langkah yang harus
dilakukan guru dalam menerapkan metode
field trip
pada pembelajaran. Abimanyu
(2008: 7.8-7.8) menyebutkan langkah-langkah tersebut
yaitu:
- Kegiatan Persiapan meliputi: merumuskan tujuan pembelajaran; menyiapkan
meteri pelajaran yang sesuai silabus/kurikulum; melakukan studi awal ke lokasi
sasaran karya wisata dan menyiapkan skenario pelaksanaan karya wisata. - Kegiatan Pelaksanaan Karya Wisata Kegiatan pelaksanaan field trip
meliputi kegiatan pembukaan, inti dan penutup.
Kegiatan pembukaan dilakukan di sekolah sebelum berangkat ke lokasi
karya wisata atau dapat dilakukan di lokasi karya wisata sebelum turun ke lapangan.
Kegiatan ini meliputi: mengingatkan kembali pelajaran yang pernah diberikan
melalui pertanyaan apersepsi; memotivasi siswa dengan membuat kaitan materi
pelajaran yang akan dipelajari dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di
masyarakat; mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari dan
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai pelajaran tersebut selama
karya wisata dan mengemukakan tata tertib selama karya wisata.
Kegiatan inti, kegiatan yang dilakukan oleh siswa saat berada di tempat
yang dikunjungi. Kegiatan ini meliputi: melakukan observasi terhadap objek
sasaran belajar; mewawancarai nara sumber dan mencatat informasi yang
disampaikan secara lisan oleh nara sumber; mengumpulkan leaflet booklet yang
ada; sesuai dengan skenario yang disiapkan guru dapat juga diselenggarakan
seminar atau diskusi dengan nara sumber.
Kegiatan penutup, kegiatan mengakhiri karya wisata ini dapat dilakukan ketika masih berada di lokasi karya
wisata atau setelah kembali ke sekolah, kegiatannya meliputi: menyuruh siswa
melaporkan hasil karya wisata dan membuat rangkuman; melakukan evaluasi proses
dan hasil karya wisata; merupakan tindak lanjut berupa tugas yang sifatnya
memperkaya hasil karya wisata.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Field Trip (karya wisata)
Abimanyu (2008: 7.7) menambahkan ada beberapa keunggulan dan kekurangan
dalam menerapkan metode field trip,
keunggulan dan kelemahan tersebut yaitu:
1. Keunggulan Feild Trip
Keunggulan metode field trip
yaitu: siswa dapat belajar langsung di lapangan sehingga pengetahuan yang
diperoleh nyata, hidup, bermakna dan komprehensif; siswa dapat menemukan
sendiri jawaban dari masalah atau pertanyaan tentang materi yang dipelajari
dengan melihat, mendengar, mencoba dan membuktikan sendiri secara langsung;
motivasi dan minat belajar siswa tinggi; guru diperingan tugasnya dalam
menyampaikan materi pelajaran, karena materi disampaikan oleh nara sumber atau
observasi langsung oleh siswa sendiri; siswa aktif belajar melalui observasi,
wawancara, percobaan, menggolong-golongkan dan sebagainya.
2. Kelemahan Field Trip
Kelemahan metode field trip
yaitu: memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak; memerlukan waktu yang
cukup lama; memerlukan biaya yang relatif tinggi; memerlukan pengawasan yang
ketat agar siswa fokus terhadap
tugasnya; serta laporan hasil karya wisata biasanya diserahkan tiidak tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional.
Batic, Janja. 2011. The Field Trip
as Part of Spatial (Architectural) Design Art Classes. Online.
Tersedia di www.dlib.si.pdf [accessed 21/04/2015]
Wang, Hui-hui dan Stephan P.Carlson. 2011. Factors that Influence
Student’s Satisfaction in an Environmental Field Day Experience. International Electronic Journal of Environmental Education, Vol. 1, Issue 2. Online. Tersedia di http://www.iejeegreen.com/index.php/iejeegreen/article/view Article/23 [diakses 21/04/2015]
Baca juga : Contoh Metode Ilmiah dan Cara Menentukannya