PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
A.
Pertumbuhan dan
Perkembangan menurut ahli
1.
Kartini Kartono mendefinisikan
pengertian pertumbuhan dan perkembangan sebagai perubahan secara fisiologis,
sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung
secara normal pada anak yang sehat, dalam passage(peredaran waktu) tertentu. Dan perkembangan
didefinisikan sebagai perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi psikid dan fisik pada anak.
2. Whale
dan Wong (2000) mengemukakan pertumbuhan seebagai suatu peningkatan jumlah dan
ukuran, sedangkan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi
secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi
dan kompleks melalui proses naturalisasi dan pembelajaran. Jadi, pertumbuhan
berhubungan dengan perubahan pada kuantitas yang maknanya terjadi pada jumlah
dan ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan dengan adanya peningkatan ukuran
dan berat seluruh bagian tubuh.
3. Marlow
(1988) mengemukakan pertumbuhan sebagai suatu ukuran peningkatan ukuran tubuh
yangdapat diukur dengan meter atau sentimeter untuk tinggi badan dan klilogram
ataui gram untuk berat badan. Pertumbuhan ini dihasilkan poleh adanya
pembelahan sel dan sintesis protein dan setiap anak mempunyai potensi gen yang
berbeda untuk tumbuh. Marlow mendefinisikan perkembangan sebagai peningkatan
keterampilan dan kapasitas anak untuk berfungsi secara bertahap dan
terus-menerus.
4.
Crow and Crow berpendapat bahwa
pertumbuhan pada umumnya terbatas pengertiannya pada perubahan-perubahan
struktural dan fifiologis. Sedangkan perkembangan bersangkutan erat dengan baik
pertumbuhan maupun potensi-potensi dari tingkah laku yang sensitif terhadap
rangsangan-rangsangan lingkungan.
5.
Karl C. Garrison meskipun tidak
secara eksplisit menunjukkan perbedaan kedua istilah tersebut, akan tetapi
tersirat juga dalam bahasannya bahwa pertumbuhan menyangkut ada dan
bertambahnya sesuatu aspek tertentu, sedangkan perkembangan dikenakan
kekomplekan pada pertambahan itu.
6.
Witherington dalam bukunya yang
diterjemahkan oleh M. Bukhari men guraikan makna pertumbuhan sebgaai sutau
sifat umum dari seluruh organisme, seluruh persomalitas atau kepribadian.
Sedangkan perkembangan sebagai suatu bagian dari pertumbuhan menunjuk pada
perluasan fungsi-fungsi secara terperinci.
7. Sunarto berpendapat konsep pertumbuhan dan perkembangan
berlangsung secara interpendensisaling bergantung satu sama lain. Tidak bisa
dipisahkan tetapi bisa dibedakan untuk memperjelas penggunaannya.
8.
J.P Chaplin dalam
Dictionary-nya mengatakan perkembangan adalah tahap – tahap perubahan yang
progresif dan terjadi dalam rentang waktu kehidupan manusia dan organisme
lainnya, tanpa membedakan aspek -aspek yang terdapat dalam organismenya.
Pandangan tradisionalterhadap
perkembangan lebih ditekankan pada:
1).
Kematangan, 2) pertumbuhan, 3) perubahan yg ekstream selama masa bayi –
anak-anak & remaja. Sementara perubahan selama masa dewasa & penurunan
pd usia lanjut kurang mendapat perhatian.
Pandangan kontemporertentang perkembangan manusia menekankan pd
perkembangan rentang hidup (life-span), yakni perubahan yg terjadi
selama rentang kehidupan mulai dari konsepsi hingga meninggal.
Perkembangan itu adalah perubahan
yang terjadi pada aspek psikis setiap individu untuk menuju kearah yang lebih
sempurna dalam kurun waktu tertentu secara kontinyu untuk mendapatkan sesuatu
hal yang baru sepanjang hayat. Perkembangan tidaklah terbatas pada semakin
sempurna tetapi juga terkandung serangkaian perubahan secara terus menerus
secara pasti, melalui suatu tahap yang sederhana ke tahap berikutnya yang
semakin tinggi dan maju walaupun sulit diukur dengan alat ukur.
Contohnya: seorang anak kecil dalam usia belum
genap 1 tahun hanya bisa mengucapkan satu kata, dua kata karena mengalami
proses perkembangan otak, anak tersebut mulai bisa mengucapkan lebih dari satu
kata dan terus mengalami perubahan secara terus bertahap dengan pengucapan kata
yang lebih sempurna sesuai dengan perkembangan umurnya. Sehingga dapat
memperoleh sesuatu yang baru dari perkembangan sebelumnya.
Pertumbuhan adalah perubahan
yang terjadi pada fungsi – fungsi fisik dalam kurun waktu tertentu pada
individu yang dalam keadaan sehat. Dan biasanya pertumbuhan adalah
perubahan yang terjadi pada jasmani saja. Perubahan tersebut terjadi terus
menerus. Seperti tulang, tinggi badan, berat badan, jaringan syaraf dan lainnya
menjadi lebih sempurna. Pertumbuhan individu dapat diukur dengan alat pengukur.
Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan
dalam ukuran dan fungsi fisik yang murni.
Contohnya : seorang anak yang mengalami pertambahan
tinggi dan berat badan umpamanya pada masa bayi hanya beratnya 9 kg atau
tingginya 100 cm, karena mengalami pertumbuhan bisa menjadi 20 kg dan 130
cm,dll dan semuanya ini dapat diukur dengan alat ukur.
B.
Ciri Perkembangan:
1.
Seumur hidup (life-long)tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan.
2.
Multidimentionalterdiri atas biologis, kognitif, sosial; bahkan dalam satu dimensi
terdapat banyak komponen. Misal: inteligensi meliputi inteligensi abstrak,
inteligensi non verbal, inteligensi sosial dsb.
3.
Multidirectionalbeberapa komponen dari suatu dimensi dapat meningkat dalam
pertumbuhan, sementara komponen lain menurun. Misal: orang dewasa tua dapat
semakin arif, tapi kecepatan memproses informasi lebih buruk.
4.
Lentur (plastis)bergantung pada kondisi kehidupan individu.
C.
Pertumbuhan dan
Perkembangan dari Fisik & Psikis
1.
Terjadi perubahan :
a.
Fisik: perubahan tinggi/berat
badan/organ-organ tubuh lain.
b.
Psikhis: bertambahnya
perbendaharaan kata – matangnya kemampuan berpikir-mengingat dan menggunakan
imajinasi kreatifnya.
2.
Perubahan dlm proporsi
a.
Fisik: proporsi tubuh berubah
sesuai dengan fase perkembangannya.
b.
Psikis : perubahan imajinasi
dari fantasi pada realitas, perhatiannya dari dirinya sendiri pada orang lain
atau kelompok teman sebaya.
3.
Lenyapnya tanda-tanda lama
a.
Fisik : lenyapnya kelenjar
thymus (kelenjar kanak kanak) yang terletak pada bagian dada, kelenjar pineal
pada bagian bawah otak , gigi susu & rambut2 halus.
b.
Psikhis: masa mengoceh, meraba,
gerak gerik kanak kanak, merangkak, perilaku impulsive (dorongan untuk
bertindak sebelum berpikir)
4.
Diperoleh tanda tanda baru
a.
Fisik: pergantian gigi,
karakteristik seks pd usia remaja (sekunder : perubahan anggota tubuh) &
(primer : menstruasi/mimpi basah)
b. Psikis: rasa ingin tahu terutama yg berhubungan dng ilmu
pengetahuan, seks, nilai moral,keyakinan beragama.
D. Faktor
Yang Memengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan
Setiap individu
berbeda dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya karena pertumbuhan dan
perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa factor baik secara herediter maupun
lingkungan (Wong, 2000). Faktor tersebut adalah faktor herediter, lingkungan,
dan internal.
a. Faktor
Herediter
Faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan
(herediter) adalah jenis kelamin, ras, dan kebangsaan (Marlow, 1988). Jenis
kelamin ditentukan sejak awal dalam kandungan (fase konsepsi) dan setelah
lahir, anak laki laki cenderung lebih tinggi daripada anak perempuan. Hal ini
bertahan sampai usia tertentu karena anak perempuan biasanya lebih awal
mengalami pubertas, sehingga pada usia tersebut, anak perempuan lebih tinggi
dan besar. Akan tetapi, begitu anak laki laki memasuki masa pubertas, mereka
akan berubah lebih tinggi dan besar daripada anak perempuan. Rasa atau suku bangsa
dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa suku bangsa
menunjukkan karakteristik yang khas, misalnya Suku Asmat Irian Jaya secara
turun temurun berkulit hitam. Demikian juga kebangsaan tertentu menunjukkan
karakteristik tertentun seperti bangsa Asia cenderung pendek dan kecil,
sedangkan bangsa Eropa dan Amerika cenderung berkulit putih, tinggi, dan
berbadan besar.
b.
Faktor Lingkungan
Faktor
lingkungan yang dapa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah
lingkungan prenatal, lingkungan eksternal, dan lingkungan internal anak.
·
Lingkungan Pranatal
Lingkungan di dalam
uterus sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan fetus, terutama karena
ada selaput yang menyelimuti dan melindungi fetus dari lingkungan luar.
Beberapa kondisi lingkungan dalam uterus yang dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan janin adalah gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapat gizi
adekuat baik secara kualitas maupun kuantitas. Intinya, apa yang dialami ibu
akan berdampak pada kondisi pertumbuhan dan perkembangan fetus.
·
Pengaruh Budaya
Lingkungan
Budaay
keluarga atau masyarakat anan memengaruhi bagaimana mereka memersepsikan dan
memahami kesehatan serta berperilaku hidup sehat. Pola perilaku ibu yang sedang
hamil dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misalnya ada beberapa larangan
untuk makanan tertentu padahal zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan
janin. Begitu juga keyakinan untuk melahirkan dengan meminta pertolongan
petugas kesehatan di sarana kesehatan atau tetap memilih dukun beranak, dilan
dasi oleh nilai budaya yang dimiliki. Setelah anak lahir, dia dibesarkan dengan
pola asuh keluarga yang juga dilandasi oleh nilai budaya yang ada di
masyarakat. Anak yang dibesarkan dilingkungan petani akan mempunyai pola
kebiasaan atau norma yang berbedadengan mereka yang dibesarkan di kota besar
seperti metropolitan Jakarta.
·
Status sosial dan
ekonomi keluarga
Anak
yang berada dan dibesarkan dalam ekonomi keluarga yang social ekonominya
rendah, bahkan punya banyak keterbatasan untuk member makanan bergizi, membayar
biaya pendidikan, dan memenuhi kebutuha primer lainnya, tentunya keluarga akan
mendapat kesulitan untuk membantu anak mencapai tingkat pertumbuhan dan
perkembangan anak yang optimal sesuai dengan tahapan usianya. Keluarga dengan
latar belakang pendidikan rendah juga sering kali tidak dapat, tidak mau, atau
tidak meyakini pentingnya penggunaan
fasilitas kesehatan yang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anaknya,
misalnya pentingnya imunisasi.
c. Faktor
Internal
Faktor internal berdasarkan pada sasuatu yang ada dalam
diri anak, bawaan sejak lahir, bawaan ras, gen, dan faktor cara merawat ibu
saat bayi sejak di dalam kandungan.
E. Proses-Proses
Perkembangan
Proses-proses
perkembangan neniliki keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar anak, yang
meliputi:
1.
Perkembangan motor (motor
development), yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan
dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak (motor sklills);
2.
Perkembangan kognitif (cognitive
development), yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses
perkembangan kemampuan / kecerdasan otak anak;
3.
Perkembangan sosial dan moral (social
and moral development), yakni proses perkembangan mental yang berhubungan
dengan perubahan-perubahan cara anak dalam berkomunikasi dengan obyek atau
orang lai, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.
F. Hukum
Tumbuh Kembang
1. Pertumbuhan
adalah kuantitatif serta kualitatif. Pertumbuhan mencakup dua aspek perubahan,
yaitu perubahan kuantitatif dan perubahan kualitatif. Perubahan kuantitatif yang
meliputi perbanyakan sel-sel, penambahan gigi, rambut, pembesaran material
jasmaniah. Sedangkan perubahan kualitatif dapat menyebabkan adanya perubahan
emosional. Perubahan ini menumbuhkan kepribadian manusia, dan menumbuhkan
kapasitas intelektual untuk melakukan sesuatu.
2. Pertumbuhan
merupakan proses yang berkesinambungan dan teratur karena dimulai dari keadaan
sederhana menuju ke keadaan yang kompleks .
3. Tempo
pertumbuhan adalah tidak sama. Sequence atau urutan pertumbuhan tidak bergerak
dalam waktu yang konstan .
4. Taraf
perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda-beda. Pada suatu ketika
perkembangan bahasa anak mengalami kelambatan akibat adanya perkembangan pesat
pada fungsi-fungsi jasmaniahnya.
G. Periode-Periode
Perkembangan
Periode-periode perkembangan menurut para ahli
digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Periode-periode berdasarkan
biologis (Menurut Aristoteles): Fase I: usia 0-7 masa anakkecil, masa bermain.
Fase II: usia 7-14 masa anak, masa belajar atau masa sekolah
rendah.
Fase III: usia 14-21 masa remaja atau pubertas, peralihan anak
menjadi dewasa.
2. Periode-periode berdasarkan
didaktis (Menurut Comenius): Usia 0-6 tahun disebut Scola materna (sekolah ibu).
Usia 6-12 disebut Scola Vernacula (sekolah bahasa ibu).
Usia 12-18 disebut Scola Latina (sekolah latin).
Usia 18-24 disebut Academia (akademi).
3. Periode-Periode berdasarkan
Psikologis (Menurut Khontamm,1950):
Usia 0-2 disebut masa vital.
Usia 2-7 disebut masa estetis.
Usia 7-13/14 disebut masa intelektual.
Usia 13/14 – 20/21 disebut masa sosial.
H. Fase dan tugas perkembangan bisa di bagi menjadi 6 tahap
1. Masa prenatal. Yaitu masa sebelum lahir
dan masih berada dalam perut ibu selama 9 bulan.
2. Masa bayi. Yaitu masa yang masih
tergantung atau membutuhkan bantuan dari orang tuanya terutama ibu. Dan masih
terjadi proses belajar menggerakkan kemampuan tubuhnya.
3. Masa anak – anak. Masa yang terjadi saat
anak mulai bersosialisasi dengan lingkungan dan bermain bersama teman
sebayanya. Dan mereka masih melihat sesuatu dari objeknya.
4. Masa remaja. Masa ini adalah masa
transisi menuju kedewasaan, anak sudah mampu berfikir secara sadar dan sudah
nalar dengan apa yang ada dalam kehidupannya. Sudah mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri dan menentukan jalan hidup selanjutnya yang sudah dapat
ditentukan oleh dirinya sendiri.
5. Masa dewasa. Masa yang membentuk proses
pendewasaan untuk menjalani masa yang baru. Di sini anak akan menghadapi proses
perkawinan dan mempunyai keluarga yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Dan
sudah mulai tidak tergantung pada orang tuanya.
6. Masa tua. Masa yang sudah pada fase
penurunan. Di sini individu akan mengalami penurunan dari segala hal psikis dan
jasmaninya. Dan merupakan masa terakhir dari suatu perkembangan anak.
I.
Tugas-Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan adalah sesuatu tugas yang
timbul pada periode tertentu dalam kehidupan seseorang.
1. Teori dorongan (motivasi)àdikemukakan Morgan, bahwa segenap tingkah laku distimulir dari
dalam. Bahwa motivasi adalah merupakan dorongan keinginan sekaligus sebagai
sumberdaya penggerak melakukan sesuatu yang berasal dari dalam dirinya.
2. Teori dinamismeàmengatakan bahwa di dalam organisme yang hidup itu selalu ada usaha yang
positif ia akan selalu mencari pengalaman-pengalaman baru.
Perkembangan
dilukiskan sebagai suatu proses membawa seseorang kepada suatu organisasi
tingkah laku yang tinggi. Havighurst mengemukakan
mengenai tugas-tugas perkembangan (Develompment Tasks), yaitu tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau
sekitar suatu periode tertentu kehidupan.
Tujuan tugas perkembangan, antara lain:
1.
Petunjuk bagi
individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat pada usia tertentu.
2.
Dalam memberi
motivasi setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh
kelompok sosial pada sia tertentu sepanjang hidup mereka.
3.
Menunjukkan kepada
setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang
diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkat perkembangan selanjutnya.
Tugas-tugas perkembangan dari bayio hingga masa tua, antara lain:
1.
Masa bayi dan awal
masa kanak-kanak
· Belajar memakan makanan padat.
· Belajar berjalan.
· Belajar berbicara.
· Belajar mengendalikan pembuangan kotoran.
· Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya.
· Mempersiapkan diri untuk membaca.
· Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani.
2.
Akhir masa kanak-kanak
· Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang
umum.
· Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang
sedang tumbuh.
· Belajar meneysuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
· Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat.
· Mengembangkan keterampilan-keterampilan.
3.
Masa remaja
· Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik
pria maupun wanita.
· Mencapai peran sosial pria dan wanita.
· Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
· Mengharap dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
4. Awal masa dewasa-akhir
remaja
· Mulai bekerja.
· Memilih pasangan.
· Belajar hidup dengan tunangan.
· Mengelola rumah tangga.
· Mulai membina keluarga.
· Mengasuh anak.
5. Masa usia pertengahan
· Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara.
· Membantu anak-anakremaja untuk menjadi orang
dewasa yang bertanggung jawab, dan bahagia.
· Menghubungkan
diri sndiri dengan pasangan hidup sebagai suatu individu.
6. Masa tua
· Menyesuaikan
diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan.
· Menyesuaikan
diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan keluarga.
· Menyesuaikan
diri dengan kematian pasangan hidup.
· Membentuk
hubungan dengan orang-orang yang seusia.
J.
Prinsip Perkembangan
Prinsip perkembangan adalah suatu patokan dari kesamaan sifat dan
hakekat dalam perkembangan, yaitu :
a.
Perkembangan yang tidak terbatas
dalam arti menjadi besar tetapi bersifat saling berkesinambungan dan tidak
saling terlepas antara tahap satu dengan yang lainnya.
b.
Perkembangan menuju proses
perubahan yang akan menjadi nyata dan adanya perubahan pada satu aspek akan
mempengaruhi aspek yang lainnya. Karena manusia merupakan kesatuan dari
berbagai aspek.
c.
Perkembangan dimulai dari
respon yang sederhana menuju ke yang khusus.
d.
Setiap anak akan mengalami
tahap perkembangan secara berantai dan bersifat universal. Tiap perkembangan
akan bertahap dari satu tahap ke tahap berikutnya. Fase perkembangan memiliki
ciri dan sifat yang khas, sehingga ada masa tenang atau equilibrium yaitu anak
yang penurut dan mudah diatur. Menurut teori ini individu selalu mengatasi
kesulitannya berupa iritasi, frustasi, dan berikade pemenuhan kebutuhan.
e.
Perkembangan anak satu dengan
yang lain itu berbeda. Ada yang cepat, sedang dan lambat dari setiap anak itu
sendiri. Umpamanya perkembangan psikis dan jasmani seorang anak tidak dapat
disamakan. Walaupun dari anggota keluarga yang sama dan dari keturunan yang
sama. Setiap anak mempunyai ciri – cirri khas sendiri dalam berkembang.
f.
Suatu perkembangan mengalami
masa dengan irama naik turun. Ada saatnya anak mengalami masa naik. Menurut
para ahli ada 2 masa yang biasanya disebut masa trotz dan trozalter. Masa trotz
mengalami 2 masa yaitu,
·
Trotz periode pertama usia 2 -3 tahun dengan
emosi, selalu bersikap egois, dan mendahulukan kepentingannya sendiri.
·
Periode kedua usia 14 – 17
tahun yang bersikap selalu membantah orang tuanya.
·
Masa trozalter yaitu sikap
keras kepala dan tidak ada sebab akibatnya dari luar. Dan secara tiba – tiba
sikap tersebut hilang begitu saja.
·
Pada masa ini anak mengalami
proses mempertahankan diri dari hal – hal yang negative. Merupakan respon untuk
mempertahankan hidupnya dari segala peristiwa yang bisa mengganggu dalam
kehidupanya dan mempunyai dorongan untuk mendapatkan kemajuan baru. Contohnya,
seorang anak yang menangis saat terjatuh karena kakinya sakit dan ia meminta
diobati.
·
Dalam perkembangan terdapat
masa yang akan mengalami fungsi perkembangan dengan cepat apabila dilatih
secara terus – menerus dengan baik.
11
Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
1.
Perkembangan anak – fisik,
sosial, emosional, dan kognitif – yang erat kaitannya. Perkembangan dalam satu
dimensi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pembangunan di domain lainnya.
2.
Perkembangan anak berlangsung
dalam sebuah tahapan yang relatif teratur, kemampuan-kemampuan, keterampilan,
dan membangun pengetahuan tentang mereka yang sudah diperoleh.
3.
Perkembangan berjalan di
berbagai tingkat dari anak ke anak serta tidak merata dalam daerah yang berbeda
dari fungsi masing-masing anak.
4.
Pengalaman awal memiliki
keduanya efek kumulatif dan tertunda pada pengembangan anak individu; periode
optimal untuk jenis tertentu dari perkembangan dan pembelajaran.
5.
Perkembangan berjalan dalam
arah yang dapat diprediksikan menuju kompleksitas yang lebih besar, organisasi,
dan internalisasi.
6.
Perkembangan dan belajar
terjadi dalam dan dipengaruhi oleh kontek social cultural yang majemuk.
7.
Anak-anak adalah pembelajar
aktif, menggambar pada pengalaman fisik dan sosial langsung serta pengetahuan
budaya untuk membangun pemahaman ditransmisikan mereka sendiri dari dunia
sekitar mereka.
8.
Perkembangan dan belajar
merupakan hasil interaksi antara maturasi biologis dan lingkungan, yang
meliputi baik fisik dan dunia sosial yang anak-anak hidup masuk
9.
Bermain merupakan sebuah
instrumen penting bagi perkembangan anak-anak sosial, emosional, dan kognitif,
serta refleksi atas perkembangan mereka.
10.
Anak-anak menunjukkan cara-cara
berbeda dalam mengetahui dan belajar dan belajar dan cara yang berbeda untuk
mewakili apa yang mereka ketahui.
11.
Anak-anak belajar terbaik dalam
konteks masyarakat di mana mereka aman dan dihargai, kebutuhan fisik mereka
terpenuhi, dan mereka merasa aman secara psikologis.