Pendahuluan
Sebelum kita membicarakan tentang metode,
maka kita sedikit berfalsafah, tentang mengapa harus mengajarkan perekmbangan
fisik dan motorik kepada anak usia dini. Kapan perkembangan fisik dan motorik
harus diajarkan dan kapan harus mulai dikembangkan, siapa yang harus
mengajarkan mereka dan dimana adalah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin perlu
kita kaji kembali, selain itu kita harus lebih memperhatikan perkembangan apa
yang harus kita ajarkan , bagaimana mengajarkannya , dan mengapa kita harus
mengajarkan, karena ketiga pertanyaan inilah yang menggerakkan kami untuk
menyusun buku ini.
Marilah
kita secara singkat mempelajari keenam pertanyaan tersebut sebelum masuk ke
metode yang akan kita terapkan dalam proses pembelajaran. Mengapa ? .mengapa
kita mengajarkan perkembangan fisik dan motorik ? karena orang tua kita dahulu
mencoba mengajarkan kepada anak-anak mereka. Karena sudah menjadi tradisi yang
sudah dilakukan oleh guru kita sejak dahulu. Karena dapat menjadikan anak didik
kita lebih kuat, tangkas dan luwes dalam bergerak. Karena kita mempercayai
bahwa dengan merangsang perkembangan fisik motorik membuat anak bisa tumbuh dan
berkembang secara optimal.
Perkembangan
pada anak usia dini mencakup perkembangan fisik dan motorik, lognitif, sosial
emosional dan bahasa. Masa ini menurut Ebbeck (1998) merupakan masa pertumbuhan
yang paling hebat dan sekaligus paling sibuk. Pada masa ini anak sudah memiliki
ketrampilan dan kemampuan walupun belum sempurna. Usia anak pada masa ini
merupakan fase foundamental yang akan menentukan kehidupannya dimasa datang.
Untuk itu, kita harus memahami perkembangan anak usia dini khususnya perkembangan fisik dan
motorik.
Ketika
anak mencapai tahapan usia TK ( 3-6 tahun), terdapat ciri yang sangat berbeda
dengan usia bayi.. perbedaanya terletak pada penampilan, proporsi tubuh, berat
dan panjang badan serta ketrampilan yang dimiliki. Kalau kita perhatikan, pada
anak usia TK telah tampak otot-otot tubuh yang berkembang sehingga memungkinkan
mereka melakukan berbagai jenis ketrampilan. Dengan bertambahnya usia
perbandingan antara bagian tubuh berubah. Selain itu, letak gravitasi maikn
berada bagian bawah tubuh sehingga keseimbangan ada pada tungkai bagian bawah.
Karena
gerakan anak usia TK lebih terkendali dan terorganisasi dengan pola-pola
seperti menegakkan tubuh dalam posisi berdiri, tangan dapat terjungkai dengan
santai serta mampu melangkah dengan menggerakkan tungkai dan kaki. Pola-pola
tersebut memungkinkan anak untuk memberikan respon dalam berbagai situasi yang mereka
hadapi. Pada masa ini ketrampilan motorik kasar dan halus sangat pesat
perkembangannya. Karena pada umumnya anak usia TK sangat aktif. Mereka memiliki
penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan
sendiri. Karena otot-otot besar lebih berkembang dari pada kontrol terhadap
tangan dan kaki, sehingga mereka belum bisa melakukan kegiatan yang rumit.
Karena masa kecil sering disebut sebagai saat ideal untuk mempelajari
ketrampilan motorik dengan alasan :
1. tubuh anak lebih lentur ketimbang tubuh
orang dewasa sehingga anak lebih mudah menguasai ketrampilan motorik.
2. Anak belum banyak memiliki keterampilan
yang akan berbenturan dengan keterampilan yang baru dipelajarinya, sehingga
anak akan mempelajari keterampilan baru dengan lebih mudah.
3. Secara keseluruhan anak lebih berani
mencoba pada saat kecil ketimbang setelah besar. Oleh karena itu mereka berani
mencoba sesuatu yang baru, sehingga menimbulkan motivasi yang diperlukan untuk
belajar.
4. Anak –anak menyukai pengulangan, sehingga
mereka bersedia mengulangi tindakan hingga otot terlatih untuk melakukannya
secara efektif.
5. Anak memiliki waktu yang lebih banyak
untuk mempelajari keterampilan motorik.
Kapan kita harus mengajarkan perkembangan
fisik dan motorik kepada anak-anak adalah pada segala usia dan mulai anak sudah
bisa mencontoh gerakan-gerakan orang dewasa disekitarnya. Perubahan terjadi
secara teratur dalam arah yang relatif dapat diprediksi. Misalnya sebelum
seorang anak dapat berjalan, pertama-tama anak belajar mengangkat kepalanya,
kemudian duduk tegak, merangkak, berdiri dengan bantuan dan kemudian berdiri
tanpa bantuan. Demikian pula dalam belajar menulis , anak-anak belajar membuat
tulisan dalam bentuk tulisan cakar ayam atau coretan-coretan. Tulisan cakar
ayam merupakan dasar untuk membentuk huruf, kemudia konsonan tunggal yang
menggambarkan seluruh kata , kemudian kombinasi huruf yang mengarah pada ejaan
, dan akhirnya menjadi huruf-huruf yang setandar.
A.
Karakteristik keterampilan koordinasi
gerakan motorik anak usia dini
·
Keterampilan
koordinasi gerakan motorik kasar
Keterampilan koordinasi
motorik kasar meliputi kegiatan seluruh tubuh atau sebagian tubuh.Keterampilan koordinasi motorik kasar
mencakup ketahanan, kecepatan,kelenturan ,ketangkasan, keseimbangan dan
kekuatan.
Keterampilan koordinasi
motorik kasar dapat dibagi kedalam tiga kelompok yaitu :
1. Keterampilan lokomotor
2. Keterampilan non lokomotor
3. Keterampilan manipulatif / memproyeksi
1. Keterampilan lokomotor meliputi gerak tubuh
yang berpindah tempat yaitu: berjalan, berlari, melompat, meluncur, berguling,
menderap, menjatuhkan diri, dan bersepeda. Keterampilan lokomotor membantu
mengembangkan kesadaran anak akan tubuhnya
dalam ruang. Kesadaran ini disebut kesadaran persepsi motorik yang meliputi
kesadaran akan tubuh sendiri, waktu, hubungan ruang ( spasial), konsep arah,
visual dan pendengaran. Kesadaran ini akan terlihat dari usaha anak meniru
gerakan-gerakan anak lain atau gurunya.
2. keterampilan non lokomotor,yaitu
menggerakkan anggata tubuh dengan posisi tubuh diam di tempat seperti : berayun,
mengangkat,bergoyang,merentang,memeluk, melengkung, memutar,
membungkuk,mendorong.keterampilan ini sering di kaitkan dengan keseimbangan
atau kestabilan tubuh,yaitu gerakan yg membutuhkan keseimbangan pada taraf
tertentu.
3. keterampilan manipulatif,meliputi
penggunaan serta pengontrolan gerakan
otot-otot kecil yang terbatas,terutama yang berada di tangan dan kaki.Keterampilan gerakan manipulatif,antara lain meregang
,memeras,menarik,menggegam, memotong, meronce, membentuk, menggunting dan
menulis. Keterampilan memproyeksi, menangkap dan menerima. Keterampilan
ini dapat dilihat pada waktu anak
menangkap bola, menggiring bola, melempar bola , menendang bola, melambungkan
bola, memukul dan menarik.
Sesuai
dengan tujuan pendidikan di taman kanak-kanak yang mengembangkan seluruh aspek
perkembangan anak, maka yang dilakukan di taman kanak-kanak adalah
mengembangkan jasmani anak dan bukan mengajarkan olahraga. Pengembangan jasmani
pada anak TK menitik beratkan pada
latihan gerak yang sifatnya informal dan bebas sehingga anak dapat menguasai
gerakan-gerakan dasar yang sifatnya informal dan bebas sehingga anak dapat
menguasai gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan diri selanjutnya. Mereka
dilatih agar mampu menggunakan otot-ototnya dengan baik agar mereka lebih
tangkas di dalam gerakan-gerakannya.
Rudolf Laban (1930) seorang ahli mengemukakan bahwa gerakan
yang diajarkan pada anak prasekolah selalu berkaitan dengan hal-hal berikut :
a.
Wakktu
Yang dimaksud dengan waktu
berkaitan dengan cepat / lambat. Misalnya, gerakan yang dilakukaan oleh seluruh
atau sebagian tubuh dengan kecepatan yang berbeda. Mulai dari yang cepat sampai
yang lambat atau dari yang lambat sampai yang cepat. Gerakan dapat dipercepat atau
diperlambat dan gerakan dapat berirama.
b. Beban.
Gerakan dapat diberikan dalam
bentuk gerakan yang berat, ringan, atau sedang.
c.
Ruang.
Gerakan juga berkaitan dengan
ruang, yaitu sejauh mana gerakan tubuh itu menggunakan ruang dalam
pelaksanaanya. Tubuh atau sebagian tubuh dapat digerakkan ke berbagai arah.
Misalnya maju kedepan, mundur kebelakang, melangkah kesamping dan seterusnya.
Bisa juga bergerak melalui jalur tertentu, seperti lurus langsung atau memutar.
Anak juga bergerak dalam level yang berbeda, misalnya dari ketinggian tertentu.
d. Alur.
Gerakan adalah sesuatu yang
berkesinammbungan yang mengalir dari suatu gerak tertentu ke gerak lainnya.
Gerakan juga merupakan suatu kesatuan yang mempunyai alur yang indah yang
m,eliputi gerakan seluruh tubuh, gerakan beberapa bagian tubuh atau yang
berkaitan dengan orang ataupun obyek lainnya.
Aspek kualitatif dari gerakan
yang ditampilkan oleh anak, menurun Laban tergantung pada usaha, yaitu
bagaimana seseorang mengkombinansikan penggunaan berbagi unsur / faktor
tersebut ( waktu, beban, ruang dan alur ). Oleh karena itu, ide atau tema
gerakan sangatlah esensial, artinya didalam mengajarkan gerakan pada anak,
seorang memunculkan ( mempunyai ide atau gagasan) berupa gerakan apa saja yang
akan dimunculkan dan bagaimana caranya
misalkan atarian, senam atau melalui berbagai permainan yang disesuaikan
dengan karaktedristik anak didik.
Gerakan-gerakan dasar atau
keterampilan motorik kasar tersebut harus dilatihkan pada anak TK sampai mereka
benar-benar menguasai. Untuk mencapai tujuan tersebut guru tidak dapat menyuruh
anak melakukan sendiri tanpa diberi contoh lebih dahulu. Artinya anak tidak
bisa hanya diberi komando/ instruksi saja sedang guru tidak berbuat apa-apa.
Kektiga gerakan dasar perlu digabungkan ketika anak anak-anak mulai akktif
bermain. Anak-anak diberi kesempatan mengembangkan gerakan-gerakan motoriknya
agar anak-anak mampu mengenal dirinya sendiri, timbul kepercayaan dirinya dan
merasa diterima dilingkungannya.
B.
Prinsip-prinsip pelaksanaan kegiatan fisik motorik di TK meliputi :
a.
Kegiatan
dalam bentuk permainan
b. Menciptakan suasana gembira dan
menyenangkan
c.
Gerakannya
bervariasi
d. Dilakukan tiap hari, baik secara formal
maupun diselipkan diantara kegiatan yang direncanakan
e.
Berencana
dan bertahap
f.
Diatur
sesuai dengan kebutuhan anak untuk
bermain dan bergerak
Disamping
prinsip pelaksanaan tersebut diatas agar tujuan pembelajaran tercapai perlu
juga didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, situasi lingkungan
belajar yang aman dan menyenangkan, tenaga guru yang memiliki kemampuan/
kompetensi membimbing anak usia dini dan peran serta orang tua dan masyarakat.
Berdasarkan keterampilan koordinansi motorik kasar tersebut
diatas, maka anak usia TK sudah dapat melakukan berbagai aktivitas sebagai
berikut :
a. Mengendarai sepeda roda dua dan roda tiga
b. Berlalri dan berhenti, berlari dengan
sempurna
c. Menaiki dan memanjat tangga gimnastik
d. Melompat dan meloncat
e. Berdiri dengan satu kaki ( keseimbangan)
f. Dapat mengikuti irama musik
g. Dapat menendang bola, melempar bola, dst
C.
Keterampilan gerakan motorik halus
Keterampilan
motorik halus menyangkut koordinasi gerakan jari-jari tangan dalam melakukan
berbagai akktivitas, diantaranya adalah :
a.
Dapat
menggunakan gunting untuk memotong kertas
b.
Dapat
memasang dan memmbuka kancing dan resleting
c.
Dapat
menahan kertas dengan satu tangan , sementara tangan yang lain digunakan untuk
menggambar, menulis atau kegiatan lainnya.
d.
Dapat
memasukkan benang ke dalam jarum
e.
Dapat
meronce manik-manik
f.
Dapat
membentuk dengan plastisin /was
g.
Dapat
melipat kertas untuk dijadikan suatu bentuk.
D.
Pengalaman dan ingatan
Dalam belajar
keterampilan motorik, anak-nak memerlukan pengalaman keterampilan dasar ( gerak
lokomotor, nonlokomootor dan manipulatif). Mereka harus belajar gerakan-gerakan
sederhana sebelum menghubungkannya ke dalam gerakan-gerakan yang lebih sulit,
sebelum menguasai sebuah keterampilan gerak, anak-anak harus diberi kesempatan
untuk malkukan latihan-latihan. Anak-anak harus memiliki kesempatan untuk
mencoba, membetulkan dan mencoba lagi. Anak-anak akan memperbaiki keterampilan
motoriknya berdasarkan pengalaman bermain yang dilakukan sebelumnya.
Ingatan
berperan penting bagi anak dalam mempelajari keterampilan motorik. Anak perlu
mengingat kembali hal yang baru dilakukannya agar dapat mengoreksi dan
memperbaikinya. Contohnya, bola yang dilemparkan anak dari jarak tertentu ke
dalam kotak dan tidak berhasil memasukkan bola ke dalam kotak tersebut, maka
pada kesempatan berikutnya anak akan mencoba melempar bola lebih kencang atau
dengan jarak yang lebih dekat agar tidak meleset.
Untuk
memepelajari keterampilan gerak, anak-anak harus menggabungkan memori atau
ingatan dengan pengalaman sebelumnya. Memanfaatkan kesempatan untuk mencoba
sesuatu yang baru, serta mempraktekkan apa yang telah dipelajari. Dalam
pelaksanaan kegiatan pelatihan gerak di Taman Kanak-kanak, tidak berbeda dengan
kegiatan pengembangan jasmani karena gerakan-gerakan yang dikembangkan
merupakan gerakan-gerakan fisik anak usia TK sehingga guru perlu memperhatikan
ketentuan pedagogis, gerakan yang kreatif dan bervariasi, serta dilakukan
setiap hari, baik secara formal yang direncanakan, maupun sebagai selingan
diantara dua kegiatan atau transisi. Urutan gerakan dalam kegiatan secara
formal atau metodik dalam menyampaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :
I.
Pendahuluan atau latihan pemanasan atau warming up
Kegiatan ini dilaksanakan
dengan tujuan :
a. menaikkan suhu badan,
b. menyiapkan baik jasmani maupun rohani agar
dapat melakukan latihan inti dengan baik ,
c. agar tidak terjadi cedera
Latihan ini dilakukan dengan
cara berjalan, berlari atau permainan sederhana yang memerlukan gerakan tangan,
kepala, badan atau kaki. Waktu pemanasan ini sebaiknya jangan terlalu lama,
agar anak tidak mengalami kelelahan (