Hal yang pertama kali yang diajarkan kepada mahasiswa sebelum mereka memulai untuk belajar menulis karya tulis ilmiah yaitu mengenal karya tulis ilmiah itu sendiri.
Karya tulis ilmiah dapat disajikan salah satunya dalam bentuk jurnal.
Menurut Hakim 2012 dikutip dari aminawm disebutkan bahwa jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala.
Untuk itu beberapa dosen memberikan tugas kepada mahasiswanya untuk menganalisis jurnal.
Tujuan dari enugasan tersebut yaitu :
- Memberikan pengenalan secara nyata kepada mahasiswa tentang jurnal.
- Meningkatkan kemampuan analisis mahasiswa terhadap penyusunan jurnal ilmiah.
- Mahasiswa dapat menemukan kelemahan dan kelebihan dari jurnal yang mereka analisis.
Untuk lebih memhami tentang analisis pada jurnal ilmiah, perhatikan beberapa contoh di bawah ini.
Contoh Analisis Jurnal Ilmiah Pendidikan |
Contoh Analisis Jurnal Pendidikan.
Contoh 1 Analisis Jurnal Pendidikan :
Model yang Dipilih :
Pengaruh Model Pembelajaran Arias Berbantuan Media Karikatur terhadap Pemahaman Konsep IPA. Analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Isi :
Model Pembelajaran Arias sangat cocok digunakan untk memaksimalkan penanaman pemahaman konsep IPA kelas IV SD. Model pembelajaran Arias merupakan model pembelajaran sederhana, sistematik, bermakna, dan dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Untuk menunjang pembelajaran Arias, diperlukan suatu media pembelajaran yaitu media karikatur. Media karikatur adalah salah satu jenis media pembelajaran visual karena dapat dilihat, dipandang, diperhatikan dan disimak oleh siswa tentunya akan disenangi peserta didik. Penggunaan media ini karena siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, sehingga menambah semangat siswa. Media karikatur yang digunakan dalam proses pembelajaran contohnya berkaitan tentang gambar makhluk hidup atau gambar alam yang dijadikan sebagai objek. Gambar tersebut menyiratkan sebuah pesan mendalam tentang makhluk hidup dan lingkungannya.
Arias singkatan dari (siswa tidak akan malu lagi dalam menyampaikan pengetahuan yang telah mereka miliki (assurance), mengembangkan daya nalar (relevance), menyampaikan ide melalui kegiatan diskusi kelompok, membangkitkan minat siswa selama pembelajaran berlangsung (interest), memberikan kesempatan untuk melakukan presentasi, mengemukakan pendapat. Setelah proses tersebut diberikan tes (assessment), siswa diberikan penghargaan untuk dapat menumbuhkan rasa bangga pada siswa terhadap hasil yang telah dicapai (satisfaction).
2. Hasil
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IV di Gugus X Kecamatan Mengwi. Kecamatan tersebut terdistribusi dalam empat sekolah yaitu SD No. 1 Penarungan, SD No. 2 Penarungan, SD No. 3 Penarungan, dan SD No. 4 Penarungan. Dari rata-rata pemahaman konsep IPA, diketahui kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Arias berbantuan media karikatur lebih tinggi dari kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional.
3. Kelebihan
Siswa dapat menemukan dan menkonstruksikan pengetahuannya sendiri, dapat menanamkan rasa percaya diri pada siswa serta menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya pada materi tertentu, adanya hubungan antara materi pembelajaran dengan kehidupan siswa, membuat mereka merasa apa yang mereka pelajari berguna dan bermanfaat bagi kehidupannya, mencegah kebosanan.
4. Kelemahan:
Memerlukan waktu yang cukup banyak, membutuhkan bahan dan fasilitas yang lengkap sehingga memerlukan biaya yang sangat mahal, guru masih belum dapat mengembangkan kreativitas yang dimilikinya.
5. Saran:
Agar siswa selalu semangat dalam pembelajaran, guru harus memberikan suatu model dalam proses belajar yang inovatif dan kreatif salah satunya adalah model Arias. Namun, guru juga diharapkan dapat mengatur waktu menggunakan model tersebut semaksimal mungkin untuk meminimalisir siswa dalam kebosanan, selain itu bahan atau fasilitas juga harus tetap ekonomis, selain murah, bahan yang dibuat juga bervariasi (seperti menggunakan kertas karton warna, barang-barang bekas). Secara otomatis guru didorong untuk selalu mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya dan siswa juga dituntut untuk tetap kritis, mandiri, dan bersungguh-sungguh selama mengikuti pelajaran.
Contoh 2 Analisis Jurnal Pendidikan
Judul Jurnal
Penerapan Pendekatan Stm
Berbantuan Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Iv Sd
No.4 Suana Nusa Penida
:
1. Isi Jurnal
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa melalui
penerapan pendekatan STM berbantuan audio visual. Sains Teknologi Masyarakat
(STM) merupakan terjemahan dari Science Teknology Society (STS) yaitu suatu
usaha untuk menyajikan sains dan teknologi dalam konteks pengalaman dan
kehidupan manusia sehari-hari, dengan fokus isu-isu atau masalah-masalah yang
sedang dihadapi oleh masyarakat, baik bersifat lokal, regional, nasional maupun
global yang memiliki komponen sains dan teknologi. Dalam penerapan pendekatan
STM, salah satu media yang dapat membantu proses pembelajaran IPA dengan
pendekatan STM di kelas adalah dengan menggunaan media audio visual.
2. Kelebihan
Siswa
belajar menemukan dan menyusun sendiri pengetahuan yang diperolehnya dari
proses belajar yang dilakukannya. Melatih kepekaan penilaian siswa terhadap
dampak lingkungan sebagai akibat perkembangan sains dan teknologi. Memberikan kesempatan kepada siswa
yang kemampuannya kurang untuk bertanya maupun mengemukakan pendapat, kelompok
dibentuk lebih bersifat heterogen, memberikan refleksi terhadap semua hasil
pekerjaan siswa.
3. Kekurangan
Penerapan
pendekatan STM tentunya sangat baik digunakan dalam pembelajaran karena selalu
mengaitkan materi dengan kehidupan serta lingkungan dunia nyata siswa. Akan
tetapi, dalam proses pembelajaran tidak bisa setiap hari langsung mengajak
siswa ke dalam pokok obyek pembelajaran yang ada dalam lingkungan.
4. Saran
Gurumampu
menyampaikan materi dalam pembelajaran kemudian dikaitkan dengan kehidupan
nyata, karena dalam proses pembelajaran tidak bisa setiap hari langsung
mengajak siswa ke dalam pokok obyek pembelajaran yang ada dalam lingkungan.Maka
dari itu penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu dalam penerapan
pendekatan STM, karena media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau
penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
Contoh 3 Analisis Jurnal
Judul Jurnal
Penerapan Model
Kooperatif Tipe TGT dalam Peningkatan Pembelajaran IPA kelas IV
SD N 1 Giritirto Kec. Karanganyar tahun
2012/2013
Analisis isi dan hasil sebelum menggunakan model kooperatif
tipe TGT yaitu:
Kognitif
: Guru mengadakan pretes sebelum melaksanakan kegiatan tindak lanjut dan
hasilnya yaitu 80% siswa belum tuntas dan 20% siswa tuntas. Berarti dengan
jumlah 30 siswa, 26 siswa yang tidak tuntas dan 4 siswa saja yang tuntas dalam
pembelajaran ini. Afektif : Siswa pasif karena guru hanya menggunakan model
ceramah, bersifat monoton dan yang disayangkan lagi tidak ada suatu media pengajaran
yang membuat tertarik. Psikomotorik : Siswa belum trampil untuk bertanya dan
menjawab serta berpendapat tentang suatu pembelajaran
Analisis isi dan hasil setelah menggunakan model
kooperatif tipe TGT yaitu :
Kognitif
: Peningkatan hasil belajar IPA semakin meningkat dengan hasil akhir yang
memuaskan yaitu peningkatan terjadi untuk hasil belajar IPA kelas IV, yaitu
menjadi 2 siswa atau 7% yang belum tuntas dan sisanya 28 siswa atau 93% sudah
memenuhi nilai KKM. Sedangkan observasi pada pembelajaran IPA pada guru dan
siswa dengan dua siklus dan hasil yang terakhir adanya jumlah persentase rata-rata
86% , ternyata guru dan siswa sudah dapat bekerja sama. Pada pembelajaran
proses juga mengalami peningkatan dengan rata-rata persentase terakhir yaitu
menjadi 80%. Ini menandakan bahwa guru dan siswa sudah dapat bekerja sama dalam
pembelajaran berlangsung dengan model kooperatif TGT. Afektif : Siswa menjadi
senang dan aktif mengikuti pelajaran IPA karena dikemas dalam bentuk dinamis
dengan menggunakan model ini. Psikomotorik : Siswa menjadi terampil bertanya,
menjawab dan mengemukakan pendapat, serta menghargai keragaman dalam kelompok
untuk meningkatkan kerja sama dalam model kooperatif tipe TGT.
Kelebihan dan kekurangan model kooperatif tipe TGT di
kelas IV SD N 1 Giritirto
NO | KELEBIHAN | KEKURANGAN |
1. 2. 3. 4. 5. | Siswa tidak Lebih percaya Meningkatkan Mengembangkan Menumbuhkan rasa | Membutuhkan Pendapat yang Penilaian yang bergantung |
Saran
Menurut
saran saya guru lebih mementingkan kebutuhan siswa untuk mencapai hasil dan
tujuan pendidikan yang baik. Selain itu guru juga lebih dapat kreatif untuk
menumbuhkan kreatifitas dalam media pembelajaran, agar siswa dapat lebih tertarik
dan mendapatkan hasil yang sesuai dan baik.
Demikian informasi tentang contoh analisis jurnal pendidikan.
Penulis :
Ary Astuti
Ari Zuqnil
Desi Wulandari
Baca juga :
Terimakasih alhamdulilllah setelah membaca ada sedikit pencerahan bagi saya tentang analisis apa itu analisi dan bagaimana analisis itu
bagussss
sangat meanrik artikelnya, terima kasih admin